Wadah partisipasi dan aspirasi anak di Kabupaten Sukabumi.


Jumat, 06 Mei 2016

Angka kekerasan terhadap anak semakin meningkat belakangan. Maka itu, terbentuklah GN-AKSA yang merupakan singkatan dari Gerakan Nasional Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak, sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak. Dalam Inpres tersebut Presiden menginstruksikan kepada para menteri, Jaksa Agung, Kapolri, para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK); para Gubernur; dan para Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak melalui Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN-AKSA), yang melibatkan seluruh unsur masyarakat dan dunia usaha. Inpres tersebut mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan, yaitu 11 Juni 2014.
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan bahwa tahun 2011 – 2013 terdapat 7.065 kasus kekerasan anak, dan 2.131 kasus di antaranya (30,1%) adalah kekerasan seksual. Kemudian berdasarkan pengaduan dan pemantauan KPAI hingga pertengahan April 2014, terdapat 459 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Kawan, ini bukan hanya tugas dan tanggungjawab pemerintah saja, tapi ini adalah tugas dan tanggungjawab kita bersama.

KAWAN SEBERAPA BANYAKPUN HUKUM YANG DIBUAT JIKA TIDAK DIJALANKAN DAN DITEGAKKAN MAKA KEJAHATAN AKAN TERUS MERAJARELA.
 MARI KITA BERSAMA PERANGI SEMUA TINDAK KEKERASAN TERHADAP ANAK !!
ANAK ADALAH ASET DAN PENERUS PEMBANGUNAN NEGARA

“KARENA ANAK BUTUH KASIH SAYANG 
BUKAN KEKERASAN”


LINK
Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak : http://www.komnasperempuan.go.id/instruksi-presiden-republik-indonesia-nomor-5-tahun-2014-tentang-gerakan-nasional-anti-kejahatan-seksual-terhadap-anak/

Kamis, 05 Mei 2016



Kita dibuat sedih dan miris lagi dengan adanya kasus Yuyun, Siswi pelajar SMPN 5 Padang Ulak, Kab. Rejanglebong, Bengkulu. Dia masih mempunyai masa depan yang masih panjang. Tapi mungkin takdir berkata lain. Dia harus pergi menghadap TUHAN dengan wajahnya yang polos dan umurnya yang masih sangat muda. Semoga kasus ini menjadi bahan EVALUASI dan RENUNGAN bagi kita semua.

JANGAN BIARKAN KASUS SERUPA INI TERJADI LAGI. 
MARI KITA SAMA-SAMA PERANGI PELAKU KEKERASAN TERHADAP ANAK !!

"AYO  KITA CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG RAMAH DAN AMAN UNTUK ANAK.  
KARENA ANAK BERHAK ATAS PERLINDUNGAN DARI SETIAP KEKERASAN"
 
"ANAK ADALAH ASET BANGSA, PENERUS PEMBANGUNAN NEGARA"
 

KUTIPAN BERITA
http://kupasbengkulu.com/wp-content/uploads/2016/05/yuyun-270x373.jpg
YUYUN
Ini adalah Yuyun, Siswi pelajar SMPN 5 Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu. Dia meregang nyawa dengan tragis. Dia diperkosa oleh 14 lelaki mabuk di tengah hutan usai pulang sekolah. Kejadian kelam itu berlangsung pada Sabtu (2/4) lalu. Dari lisan para tersangka, pemerkosaan bermula saat empat tersangka sekitar pukul 10.00 WIB mengumpulkan uang sebesar Rp 40 ribu. Duit itu dikumpulkan buat dibelikan tuak dan kemudian diminum beramai-ramai. Di tengah perjalanan, Yuyun dicegat seorang pelaku. Dia lantas diseret masuk ke dalam hutan. Di lokasi ini Yuyun disekap, kemudian tangannya diikat. Para lelaki rata-rata masih remaja itu pun seperti gelap mata. Di bawah pengaruh alkohol, kelakuan mereka semakin liar. Mereka lantas memperkosa Yuyun secara bergiliran. Dia meronta tetapi tak berdaya melawan buasnya nafsu para lelaki itu. Bahkan, pemerkosaan dilakukan masing-masing tersangka sebanyak dua kali, meski korban sudah meninggal. Setelah melampiaskan nafsunya, ke-14 pelaku menutupi tubuh Yuyun dengan dedaunan. Mereka lantas kembali ke rumah masing-masing seolah tak terjadi apa-apa. Mayat Yuyun ditemukan warga dan keluarga korban, dua hari kemudian.

Polisi sudah berhasil menangkap 12 pelaku, sedangkan 2 orang masih buron. Rata-rata para pelaku masih di bawah umur. Informasi dihimpun, dalam pengakuan di hadapan polisi, mereka mengaku menyesal melakukan perbuatan tersebut. Namun, dari sikap yang ditunjukan tak ada rasa penyesalan dan bersalah telah melakukan perbuatan itu. Dalam pemeriksaan mereka pun bersikap acuh tak acuh. Bahkan, yang membuat polisi geram ada di antara tersangka mengaku tidak melakukan perbuatan biadab tersebut. Tak hanya itu, saat menjawab pertanyaan polisi pun mereka berbelit-belit.

Kawanku yuyun, semoga tenang disana dan mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya. Aaminn
Kumpul Forum Anak Daerah Se-Wilayah Bogor. Yang hadir dalam kegiatan ini antara lain, FAD Kab. Sukabumi, FAD Kot. Sukabumi, FAD Kot. Bogor, FAD Kab. Bogor, FAD Kot. Depok dan FAD Kab. Cianjur. Dalam kegiatan ini kami bertukar pikiran tentang masalah dan solusi tentang permasalahan anak tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Rengganis, Kota Sukabumi.





Selasa, 03 Mei 2016




Setiap tanggal 21 April, masyarakat di Indonesia merayakan Hari Kartini untuk mengenang jasa Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan kesetaraan gender. Kartini merupakan sosok perempuan Indonesia yang berusaha untuk bisa meningkatkan derajat perempuan agar bisa lebih baik dari segi pendidikan. Sosok Pahlawan Nasional yang terus dikenang. Emansipasi wanita merupakan perjuangannya yang dinikmati oleh perempuan Indonesia hingga kini. Perempuan memiliki derajat yang sama dengan laki-laki dan tidak ada yang membatasi perempuan untuk mengembangkan potensinya di bidang apapun.Di berbagai daerah diperingati dengan cara menggunakan baju adat daerah-daerah yang ada di Indonesia. 

Kali ini untuk memperingati Hari Kartini, Forum Anak Daerah Kab. Sukabumi mengadakan lomba mewarnai, hafalan doa pendek dan menyanyi di TK Mekar Sari. Banyak sekali keseruan yang terjadi. Rasa bahagia datang ketika bisa melihat teman-teman di TK Mekar Sari tersenyum dan tertawa.







Senin, 02 Mei 2016



Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti. Namun sebanyak 2,5 juta anak Indonesia yang seharusnya bersekolah tidak dapat menikmati pendidikan: 600.000 anak usia sekolah dasar dan 1.9 juta anak usia sekolah menengah pertama (13-15 tahun).
 
Padahal anak adalah pemimpin dimasa depan dan penerus pembangunan negara. Miris banget ya masih banyak anak di Indonesia yang belum bisa merasakan pendidikan. Ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah tapi kita semua. Forum Anak Daerah Kab. Sukabumi mengadakan sebuah Gerakan SERUKAN “Seribu Untuk Pendidikan”. Ini adalah sebuah gerakan infaq yang nanti hasilnya akan didonasikan untuk teman-teman kita yang kurang beruntung. 

Ayoo ikut berpartisipasi karena semakin banyak yang membantu akan semakin cepat teman-teman kita bisa merasakan pendidikan. Partisipasi kalian sangat berarti kawan.

Untuk info bisa menghubungi :
Facebook : FAD Kab Sukabumi
Twitter : fadkabsukabumi
Blog : forbumiasli.blogspot.co.id